KOTA BAU-BAU??
Apa kota Bau-Bau itu? Bau-Bau merupakan suatu kota yang terletak di propinsi Sulawesi Tenggara. kota ini selalu mengalami perkembangan dari waktu ke waktu.Hal ini terjadi pada kota bau-bau yang menglami pertambahan penduduk dengan masuknya masyarakat ambon yang memgungsi karena konflik, hal ini yang mendasari saya dalam penyusunan tugas tentang perkembangan morfologi suatu kota karena dengan bertambahnya penduduk dalam suatu kota maka akan terjadi perubahan pola perkembangan. Perkembangan dalam hal ini menyangkut berbagai aspek politik, sosial,budaya, teknologi, ekonomi dan fisik.
Beberapa sumber mengemukakan bahwa tinjauan terhadap morfologi kota ditekankan pada bentuk-bentuk fisikal yang antara lain tercermin pada sistim jalan-jalan yang ada, blok-blok bangunan baik daerah hunian ataupun bukan (perdagangan/industry) dan juga bangunanbangunan individual (Herbert, 1973). Sementara itu Smailes (1955) sebelumnya telah memperkenalkan 3 unsur morfologi kota yaitu:
• Unsur-unsur penggunaan lahan
• Pola-pola jalan
• Tipe-tipe bangunan
IDENTIFIKASI KOTA BAU-BAU
Pola struktur dan morfologi Kota Bau-Bau dapat diidentifikasi merupakan pola konsentris sesuai dengan teori Burgess.(Burges pada tahun 1923 yang intinya adalah pembangunan kota yang berkembang keluar dari daerah pusat kota yang polanya akan berbentuk lingkaran.Zona pertama adalah Kawasan Pusat Bisnis (KPB) yang dikelilingi daerah transisi). Pada permukiman Kota Bau-Bau terdapat beberapa zonasi kawasan dengan pola pemanfaatan, aksesbilitas, sistem pelayanan, dan batasan yang cukup jelas.
Berdasarkan pola pembentukannya, jejak-jejak struktur dan morfologi kota masih terlihat bahwa pola konsentris terlihat jelas sebagai bentuk dasar kota dengan tiga ciri perbedaan. Perbedaan-perbedaan tersebut adalah:
• Pola konsentris hanya berbentuk setengah lingkaran. Hal ini sebenarnya merupakan pengaruh sistem transportasi laut yang titik hentinya berupa titik. Berbeda dengan sistem transportasi darat yang pengaruhnya berupa linear.
• Batasan-batasan alam berupa kelerengan sangat mempengaruhi struktur dan morfologi kota.
• Arah perkembangan kota mengikuti pola jalan dengan tarikan-tarikan batas sesuai dengan konsep waktu dan biaya (time and cost).
Struktur utama kota Bau-Bau dibentuk oleh tiga ruas jalan arteri dengan sumbu Pelabuhan Murhum. Ketiga ruas tersebut menghubungkan guna lahan yang berbeda sehingga memiliki daya mekar kota yang berbeda pula. Kecenderungan pertumbuhan kota saat ini membentuk kota satelit dengan mendorong pertumbuhan pusat-pusat baru melalui perencanaan bagian wilayah kota. Perkembangan kota cenderung mengarah ke kawasan yang masih tersedia lahan yang murah dan mempunyai sarana jalan dan transportasi yang mendukung.
sumber : http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Master-10265-Paper/
Minggu, 05 September 2010
Laman
bla...blo...blue....hehehe(^_^)
Diberdayakan oleh Blogger.
Mengenai Saya
- virgie rerian fiorentine
- saya kuliah di Universitas Diponegoro jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota. sebenarnya ini karna keinginan mama papa masuk perencanaan wil dan kota, padahal tadinya saya mw masuk ke IPB dan sudah di terima.yah...udah manut deh ma ortu. saya orangnya baik,suka kartun apa aja boleh...hehe dan saya tuh penakut..apalagi lw ada hantu...ihhhhh jng sampai lihat hantu...amien^_^